Jumat, 02 September 2011

MANUSIA BERKUALITAS

PKN


Manusia Berkualitas

Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda menurut biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin untuk manusia), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan.

Manusia berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah mahluk berakhlak budi yang mampu
menguasai mahluk ciptaan lainnya. Sedangkan berkualitas artinya adalah memilki mutu atau kualitas. Dari pengertian tersebut manusia berkualitas adalah mahluk yang memiliki akal budi yang memiliki mutu tertentu. Kualitas manusia sendiri dapat dilihat dari berbagai sisi, minimal ada 3 aspek yang dapat ditemukan, yaitu aspek fisik, kognitif (akademik) dan non-kognitif. Dari aspek non kognitif manusia berkualitas yang dibutuhkan untuk menghadapi lintas budaya yang terjadi adalah seseorang yang dapat
memahami hakikat dirinya sebagai mahluk ciptaan Tuhan dan juga mahluk sosial yang berhubungan dengan masyarakat sekitar. Dalam konteks ini manusia sebagai mahluk sosial bebas dalam menjalani hidup, namun tetap harus menyadari bahwa dirinya adalah ciptaan Tuhan, dan tetap menjalani perintahnya serta menjauhi larangannya. Dalam konteks lain manusia sebagai mendapatkan informasi dari berbagai macam sumber, baik yang buruk maupun yang baik, dan penyebaran informasi dipermudah dengan adanya globalisasi. Selain itu dalam konteks yang berbeda manusia berkualitas adalah orang yang dapat memaksimalkan potensi yang ia miliki. Ada juga yang beranggapan bahwa manusia berkualitas adalah manusia yang mengenal dirinya dengan utuh, seimbang, dan sinergis.

Manusia merupakan makhluk yang paling menakjubkan, makhluk yang unik multi dimensi, serba meliputi, sangat terbuka, dan mempunyai potensi yang agung. Al-Qur'an, mendudukan manusia sebagai makhluk ciptaan Allah berupa jasmani dan rohani. Al-Qur'an memberi acuan konseptual yang sangat mapan dalam memberi pemenuhan kebutuhan jasmani dan ruhani agar manusia berkembang secara wajar dan baik.

Manusia Berkualitas Menurut al-Qur'an
Manusia dikatakan sebagai makhluk yang pandai menciptakan bahasa untuk menyatakan fikiran dan perasaan, sebagai makhluk yang mampu membuat alat-alat, sebagai makhluk yang dapat berorganisasi sehingga mampu memanfaatkan lingkungan untuk kepentingan manusia, sebagai makhluk yang suka bermain, dan sebagai makhluk yang beragama. Dalam al-Qur'an, manusia berulangkali diangkat derajatnya karena aktualisasi jiwanya secara posetif, al-Qur'an mengatakan manusia itu "hanief" yaitu condong kepada kebenaran, mentauhidkan Tuhan, dan nilai-nilai luhur lainnya.

Karen Horney (1942, seorang ahli Psikologi), mengatakan bahwa "manusia berkualitas adalah orang yang telah mampu menyeimbangkan dorongan-dorongan dalam dirinya, sehingga mewujudkan tingkahlaku yang harmonis. Ia mampu berhubungan dengan lingkungannya, mampu menciptakan suasana aman dan harmonis. Ia tidak agresif, tidak mengasingkan diri dari lingkungannya, dan hidupnya tidak pula bergantung pada orang lain".

Gordon Allport (1964), "manusia berkualitas dipandang sebagai orang yang telah menunjukkan kemampuan untuk memperluas lingkungan hidupnya, menghayati situasi untuk dapat berkomunikasi dengan hangat, menerima dirinya sebagaimana adanya, mempersepsi lingkungan secara realistik, memandang dirinya secara obyektif, serta berpegang pada pandangan hidup secara utuh. Ciri-ciri ini dimiliki oleh manusia yang telah matang (mature)".

Jourard (1980), "manusia berkualitas adalah manusia sehat yang memiliki ciri (a) membuka diri untuk menerima gagasan orang lain; (b) peduli terhadap dirinya, sesamanya serta lingkungannya; (c) kreatif; (d) mampu bekerja yang memberikan hasil (produktif); dan (e) mampu bercinta".

Thomas J. Peters dan Robert H.Waterman, "menamakan manusia berkualitas dilihat dari keberhasilan menjalankan usaha, adalah orang yang menampilkan ciri-ciri sebagai berikut : (a) memiliki kegemaran untuk selalu berbuat sesuatu, dari pada banyak bertanya; (b) menampilkan hubungan yang erat dengan para rekannya; (c) bersifat otonom dan memperlihatkan kewiraswastaan; (d) membina kesadaran bawahannya untuk menampilkan upaya terbaik; (e) memandang penting keuletan dalam menjalankan usaha; (g) menempatkan orang secara proporsional; dan (h) menggunakan prinsip pengawasan yang lentur (longgar tapi ketat)".

Banyak istilah yang digunakan al-Qur'an dalam menggambarkan manusia berkualitas atau makhluk yang diciptakan Allah dalam sosok yang paling canggih, di antaranya kata manusia beriman [al-Hujarat (49 : 14, dll] dan beramal saleh (QS. at-Tiin (95) : 6, dll), diberi Ilmu (al-Isra (17) : 85, Mujadalah : 11, Fathir : 28, dll), alim (al-Ankabut (29) : 43, dll), berakal (al-Mulk (67) : 10, dll), manusia sebagai khalifah (QS.al-Baqarah (2) : 30,dll), jiwa yang tenang (QS. al-Fajr (89) : 27-28, dll), hati yang tenteram (al-Ra'd (30) : 28, dll), kaffah (al-Baqarah (2) : 208, dll), muttaqin (al-Baqarah (2) : 2, dll), taqwa (al-Baqarah (2) : 183, dll) , mu'minin, muhsinin, syakirin, muflihin, shalihin, yang kemudian diberi keterangan untuk mendeskripsikan ciri-cirinya.

Djamaludin Ancok [1998:12], mengutip Hartanto [1997], Raka & Hendroyuwono [1998], ada empat kapital, yaitu kapital intelektual [intelect capital], kapital sosial [social capital], kapital lembut [soft capital], dan kapital spritual [spritual capital]. Empat kapital yang dikemukan ini juga menggambar ciri
manusia berkualitas.

Ukuran kualitas manusia sesungguhnya tergantung pada komposisi manusia yang terdiri dari : SIKAP (tindakan), MENTAL (pola pikir), EMOSI (perasaan), dan ROHANI (keyakinan). Kualitas hidup seseorang tidak ditentukan oleh tingkat pendidikan, jabatan atau seberapa jumlah kekayaannya. Jika kita melakukan hal-hal negatif, kita akan dinilai rendah. Terlebih jika kita melanggar norma dan etika agama, kita tahu penilaian orang lain terhadap kita. Oleh karena itu, kita harus menjaga sikap agar selalu positif dalam tindakan dan perkataan. Sikap manusia bukan sekedar menentukan kualitas manusia, melainkan juga mempengaruhi nasib hidup manusia. Khususnya, tindakan kita dalam waktu singkat bisa mengubah nasib hidup.

Hal - hal yang jauh lebih utam,hakiki, dan mulia dari sekedar materi yang mampu membedakan mana manusia yang berkualitas mana yang tidak  adalah nilai-nilai spiritual dan prinsip hidup yang akan membentuk pola berfikir, merasa dan berprilaku. Nilai-nilai spiritual menyiratkan pesan Allah, bahwa satu-satunya standart yang membedakan kualitas manusia adalah keimanan dan ketakwaan kepada Allah. Hal ini tercermin lewat kebersihan akal, hati, dan kemuliaan perilaku. Bila keimanan dan ketakwaan dibarengi dengan ilmu agama(Ilmu Kauliyah) dan ilmu Kauniah (ilmu pengetahuan) maka keimanan dan ketakwaan ini semakin tinggi dan memiliki kekuatan membangun.

PIDATO LINGKUNGAN HIDUP

BY: Me, NisaVivi


PIDATO LINGKUNGAN HIDUP

Assalamu’alaikum warahmatullahhi wabarakatuh
Yth. Bapak Kepala Sekolah, Bapak dan Ibu guru, dan teman-teman

Marilah kita panjatkan puji dan syukur  kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan Rahmat dan karunia-Nya kita masih diberi kesempatan untuk dapat berkumpul pada hari ini. Saya akan menyampaikan pidato tentang Lingkungan Hidup.
Teman-teman yang berbahagia,
Sesuai dengan slogan “Bersih Pangkal Sehat”, maka lingkungan yang bersih berdampak pada kesehatan kita.Di lingkunagn yang bersih jarang sekali ada nyamuk-nyamuk, lalat, dan hewan pembawa penyakit.  Lingkungan yang sehat membuat tubuh kita sehat pula, sebaliknya lingkungan yang kotor membuat tubuh mudah terserang penyakit. Lingkungan yang bersih dan sehat dapat menunjang prestasi . Kita dapat belajar dan berfikir dengan tenang di lingkungan yang bersih. Di lingkungan yang kotor kita susah sekali belajar dan berfikir. Disaat kita belajar terkadang tercium bau yang tidak sedap.
Teman-teman,
Kebersihan diterapkan sejak dini dimulai dari unit yang terkecil yaitu, diri sendiri, keluarga, sekolah, dan masyarakat. Salah satu upaya untuk menjaga kesehatan individu adalah dengan menerapkan kebersihan terhadap diri sendiri. Di dalam lingkungan keluarga menjaga kesehatan dengan menjaga kebersihan rumah dan rumah harus memilki syarat kesehatan. Kebersihan kamar mandi, WC, halaman rumah harus selalu dijaga agar penyebaran dan penularan penyakit dapat terhindar. Penerapan kebersihan di lingkungan sekolah adalah dengan menjaga kebersihan lingkungan sekolah, membuang sampah sesuai dengan tempatnya, membersihkan taman-taman sekolah. Hal-hal yang dapat kita lakukan untuk menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan masyarakat misalnya dengan tidak meludah sembarangan karena dapat menyebarkan penyakit, tidak membeli makanan di pinggir jalan, tidak buang air besar/kecil sembarangan.
Teman-teman yang saya sayangi,
Membuang sampah pada tempatnya merupakan hal kecil yang harus kita lakukan. Buanglah sampah sesuai dengan tempatnya. Daun-daunan, kertas buanglah di tempat sampah organic. Plastic/kemasan buang di tempat sampah anorganik. Kaca, seng, benda-benda berbahaya buang pada tempat sampah Bahan Berbahaya Beracun/B3 dan tutuplah bak sampah agar lalat tidak berkumpul si situ. Sampah yang berserakan membuat lalat, tikus, kecoak senang berkumpul di situ. Hewan tersebut dapat menyebarkan penyakit perut misalnya disentri, kolera, tifus.
Teman-teman,
Setiap individu bertanggung jawab dalam menjaga kebersihan. Banyak hal-hal yang dapat kita lakukan seperti, menjaga kebersihan tubuh, secara rutin mandi 2 kali sehari, menggosok gigi 3 kali sehari, memotong kuku yang sudah panjang, dll. Kesimpulan yang dapat diambil dari pidato ini adalah dengan menjaga kebersihan hidup kita akan menjadi sehat. Kebiasaan baik yang kita lakukan dalam diri kita dengan sendirinya akan diterapkan dalam lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Demikian pidato dari saya, mohon maaf jika ada tutur kata yang kurang berkenan. Terima kasih atas waktunya.
Wassalamu’alaikum wr.wb

Nama    : Nisal Afifatush Shalihah 


PERJUANGAN MEMP-ERTAHANKAN KEMERDEKAAN

ini rangkuman dr buku IPS


B. KONFLIK INDONESIA MELAWAN BELANDA

Rakyat dan para pejuang Indonesia terus berjuang melawan tindakan Sekutu dan NICA yang mengganggu kemerdekaan Indonesia. Di pihak lain, Inggris selaku wakil Sekutu sedikit demi sedikitmenarik diri dan member kesempatan kepada tentara NICA (Belanda) untuk berperan. Beberapa tempat yang telah ditinggalkan Sekutu diambil alih oleh Belanda.
            Berbagai tindakan Inggris tersebut telah mengecewakan rakyat Indonesia sehingga menimbulkan konflik antara Indonesia dan Belanda. Ditambah lagi sikap dean tindakan Belanda yang congkak dan selalu meneror bangsa Indonesia. Inti terror itu adalah Belanda menolak kemerdekaan Indonesia. Sementar itu, kedudukan Belanda makin kuat dan wolayahnya bertabah luas. Keinginan Belanda untuk kembali berkuasa di Indonesia semakin nyata.
            Belanda terus melakukan tekanan dengan terror dan senjata. Jakarta, sebagai ibukota RI mendapat tekanan dan terganggu keamanannya. Pada akhit tahun 1945, kondisi Jakarta sudah tidak aman lagi sebagai pusat pemerintahan. Ditambah dengan pendaratan pasukan mariner Belanda di Tanjung Priok. Sehingga ibukota RI dipindahkan ke Yogyakarta tepatnya pada tanggal 4 Januari 1946.
            Upaya Belanda untuk menguasai Indonesia terus dilakukan. Rakyat Indonesia juga terus berjuang. Perjuangan dengan senjata juga terus dilakukan, tetapi belum membawa hasil yang memuaskan. Sehingga pemerintah RI melakukan perjuangan diplomasi atau perundingan. Beberapa perundingan yang dilakukan antara Indonesia Belanda untuk menyelesaikan konflik antara lain, Perundingan Linggarjati, Renville, Roem-Royen, Konferensi Meja Bundar (KMB).

1.     Perundingan Linggarjati
Perundingan Linggarjati berlangsung pada tanggal 10-15 November 1946 Di Linggarjati, Kuningan, Cirebon. Dalam perundingan ini delegasi Indonesia dipimpin oleh Prof. Syahrir dan Dr.A.K. Gani, sedangkan pihak Belanda dipimpin oleh Prof. Schermerhorn dengan anggota Dr. Van Mook, F. De Boer, dan Van Poll. Dan Lord Killearn dari Inggris sebagai penengah. Perundingan Linggarjati adalah sebagai berikut :
·            Belanda mengakui secara de facto wilayah RI atas Sumatra, Jawa, dan Madura. Belanda harus meninggalkan daerah-daerah yang dikuasai secara de facto milik RI paling lambat tanggal 1 Januari 1949.
·            RI dan Belanda akan bekerja sama membentuk Negara Indonesia Serikat (RIS) dengan nama RIS dan RI menjadi salah satu bagian RIS
·            RIS dan Belanda akan membentuk Uni Indonesia Belanda dengan Ratu Belanda sebagai Ketua Uni.
Isi kesepakatan Perundingan Linggarjati itu kemudian secara resmi ditandatangani pada tanggal 25 Maret 1947 di Istana Rijswijk(Istana Merdeka).

2.     Agresi Militer Belanda I
            Perselisihan paham tentang pelaksanaan isi Perundingan Linggarjati makin tajam. Sementara itu, Belanda menghadapi kesulitan ekonomi sehingga inginmenyelesaikan masalah Indonesia dengan cepat. Akhirnya, Belanda melancarkan seragkaian aksi untuk menyerang Indonesia.
            Agresi Militer Belanda I dimulai pada tanggal 21 Juli 1947. Belanda mulai menduduki Sumatra, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur. Pasukan TNI berusaha melakukan serangan balasan. Dan TNI AU melancarkan serangan udara.
            Tindakan Agresi Militer mendapat reaksi keras dari dunia Internsional. Beberapa Negara tetangga membantu Indonesia, misalnya Palang Merahm Malaya yang mengirimkan bantuan obat-obatan kepada Indonesia. Tetapi, pesawat Dakota VT-CLA yang mengangkut obat-obatan dari Singapura yang mendara di Yogyakarta ditembak jatuh oleh Belanda. Dalam peristiwa ini gugur Komodor Muda Udara A. Adi Sucipto, Komodor Muda Udara Dr. Abdurrachman Saleh, Opsir Muda Udara I Adi Sumarmo Wiryo Kusumo.
            Belanda memang berlaku licik dan terus mengingkari janji sehingga mendapat protes dari berbagai pihak. Atas desakan India dan Australia, DEwan Keamanan PBB membahas masalah Indonesia. 1 Agustus 1947, Dewan Keamanan PBB memerintahkan gencatan senjata. Untuk mengawasi gencatan sejata dibentuk Komisi Konsuler. Akan tetapi, Belanda terus melakukan pelanggaran kesepakatan gencatan senjata.
            Untuk mengatasi dan menyelesaikan persengketaan antara Indonesia dan Belanda secara damai, Dewan Keamanan PBB membentuk Komisi Jasa Baik. Lebih dikenal dengan Komisi Tiga Negara (KTN). Anggota KTN dipilih masing-masing Negara yang bertikai. Anggota KTN itu adalah :
·         Australia diwakili oleh Richard Kirby (Negara pilihan Indonesia)
·         Belgia diwakili oleh Paul Van Zealand (negara pilihan Belanda)
·         Amerika Serikat diwakili oleh Dr. Frank Graham (Negara pilihan Indonesia dan Belanda)
Pada tanggal 27 Oktober 1947, KTN tiba di Jakarta. Sebelum komisi ini tiba di Indonesia, ternyata Belanda telah memperluas batas-batas wilayah kekuasaannya. Batas-batas terakhir perluasan wilayah yang dikuasai Belanda ini desebut sebagai Garis Van Mook.

3.     Perjanjian Renville
      Berkat usaha dan perantaraan KTN, terca[ai kesepakatn antar Indonesia dan Belanda untuk mengadakan perjanjian. Yang Perjanjian itu berlangsung pada tanggal 8 Desember 1947 yang disebut dengan Perjanjian Renville. Perjanjian ini bertempat di geladak kapal Amerika Serikat USS Renville yang sedang berlabuh di Tanjung Priok. Delegasi Indonesia dipimpin oleh Amir Syarifudin. Pihak Belanda dipimpin oleh R. Abdullah Wijoyoatmojo (orang Indonesia yang memihak Belanda).
      Perjanjian berlangsung alot. Setiap pihak mempertahankan pendapatnya. Indonesia menunut Belanda menarik pasukannya ke batas daerah sebelum terjadi Agresi Militer I. Belanda menuntut pengakuan wilayah dengan batas Garis Van Mook.
      Karena tekanan dan jaminan dari berbagai pihak, Belanda dan Indonesia akhirnya menerima naskah kesepakatan Perjanjian Renville. Perjanjian itu ditandatangani pada tangal 17 Januari 1948. Isi perjanjian Renvillen adalah :
·         Persetujuan gencatan senjata, yakni kesepakatan untuk menghentikan tembak-menembak di sepanjang Garis Van Mook.
·         Dasar-dasar politik, berisi kesediaan kedua pihak untuk menyelesaikan pertikaian secara damai dengan bantuan KTN.
·         Pasal-pasal tambahan, antara lain berisi ketentuan bahwa kedaukatan Indonesia untuk sementara berada di tangan Belanda dan akan diserahkan kepada pihak NIS (Negara Indonesia Serikat).
Dengan Perjanjian Renville itu maka batas wilayah dalam Perjanjian Renville berdasar Garis Van Mook. Daerah Belanda makin luas dan menguntungkan sedangkan Indonesia semakin sempit.
Akibat bagi Indonesia dengan disepakatinya Perjanj9ian Renville adalah :
·         TNI harus segera meninggalkan daerah-daerah kantong yang berada di wilayah pendudukan Belanda. TNI kemudian melakukan nhijrah ke wilayah Yogyakarta (RI).
·         Wilayah RI menjadi sangat sempit.
·         Makin banyaknya TNI dan penduduk yang memasuki wolayah RI yang sudah begitu sempit akan menimbulkan masalah social dan ekonomi.
·         Dengan dikosonhkannya daerah-daerah kantong akan memperlemah system pertahan Indonesia.

4.     Agresi Militer Belanda II
            Pertikaian antara Indonesia dengan Belanda makin meningkat. Bahkan, pada tanggal 18 Desember 1948, pejabat Belanda Dr. Beel menyatakan tidak mengakui isi Perjanjian Renville. Pada tanggal 19 Desember Belanda melancarkan Agresi Militer II. Lapangan Terbang Maguwo dihujani tembakan. Sasaran serangan terus bergerak kea rah pusat ibukota RI.
            Presiden Sukarno pada hari itu, sempat memimpin siding darurat sebelum serangan pasukan Belanda sampai di pusat ibu kota. Dalam siding diambil keputusan unutk memberikan mandate kepada Menteri Kemakmuran, Mr. Syafrudin Prawiranegara yang sedang berada di Sumatra untuk membentuk Pemerintahn Darurat RI (PDRI). Seandainya upaya Mr. Syafrudin Prawiranegara tidak berhasil, diharapkan A.A. Maramis, L.N. Palar dan Sudarsono yang sedang berada di India untuk membentuk pemerintahan RI di India. Presiden sukarno, dan Wakil Presiden Moh. Hatta, dan beberapa pejabat lainnya memutuskan untuk tetap bartahan di ibu kota. Seluruh kekuatan TNI doperintahkan untuk ke luar kota. Akhirnya, presiden, wakil presiden, dan beberapa pejabat tinggi lainnya ditawan Belanda. Presiden Sukarno diasingkan di Prapat, Sumatera Utara, Moh. Hatta diasingkan di Bangka. Sementara itu Mr. Syafrudin Prawiranegara telah berhasil membentuk PDRI di Sumatera Barat, yang berpusat di Bukittinggi.

5.     Perang Gerilya dan SErangan Umum 1 MAret 1949
            Pada waktu tentara menyerang Yogyakarta, Panglima Jendral Sudirman baru saj pulang dari Rumah Sakit Panti Rapih. Setelah mendengar adanya serangan Belanda, Jenderal Sudirman segera pergi ke Gedung Agung, Yogyakarta tempat para pemimpin pemerintahan bersidang. Jenderal Sudirman (dalam keadaan sakit) beserta anggota TNI lain sepakat meninggalkan kota untuk melancarkan perang gerilya. Beberapa tokoh militer yang menyertai Jenderal Sudirman bergerilya adalah Kolonel Gatot Subroto, T.B. Simatupang, A.H.Nasution, Sarbini, Suparjo Rustam, dan Cokropranolo. Sementara itu, pasukan Divisi Siliwangi diperintahkan unutk long march kembali ke Jawa Barat.
            Jenderal Sudirman memimpin perang gerilya dari tempat satu ke tempat yang lain. Ia juga memerintahkan untuk membumihanguskan bangunan-bangunan penting dan jembatan yang sekiranya digunakan Belanda. Pertahanan di luar kota dibuat di beberapa tempat, misalnya Gunung Kidul.
            Menghadapi perang gerilya ini, Belanda cukup kebingungan. Untuk itu, Belanda membuat pos-pos pertahanan yang tersebar untuk melakukan hubungan antarkota. Belanda terus menindas rakyat dengan melakukan propaganda bahwa Negara RI telah bubar dan TNI sudah tidak ada. Dalam hal ini, Letkol Suharto selaku Komandan Werkreise III diserahi tugas pertahan daerah di Yogyakarta dan sekitarnya. Sementara itu, Sri Sultan Hamengkubuwono IX bertanggung jawab di dalam Kota Yogyakarta.
            Menghadapi propaganda Belanda yang menyatakan RI sudah ambruk dan TNI sudah tidak ada, Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan Letkol Suharto melancarkan serangan terhadap Belanda di Yogyakarta. APada tanggal 1 Maret 1949, terjadilah serangan umum yang sangat menajubkan. Serangan itu dilancarkan padapagi hari setelah sirine berbunyi sebagai tanda berakhirnya jam malam. Akhirnya, Yogyakarta pun berhasil diduduki TNI walaupun hanya 6 jam.
            Peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949 ini ternyata memilki makna yang sangat penting bagi Indonesia, yaitu :
·      Membuka mata dunia internasional bahwa TNI dan Negara RI masih ada
·      Makin meningktkan moral dan semangat juang para gerilyawan
·      Memperkuat dan mendukung perjuangan diplomasi bangsa Indonesia.
Panglima Jenderal Sudirman terus melakukan gerilya. Setelah keluar dari daerah Gunung Kidul mereka mulai memasuki wilayah Keresidenan Surakarta. Gerilya diteruskan ke Madiun, Ponorogo, Trenggalek, dan Kediri. Selanjutnya, para gerilyawan mengitari Gunugn Liman dan Gunung Wilis, kembali ke Trenggalek. Gerilya kea rah barat melalui wilayah Jawa bagian selatan. Tempat- tempat yang dilalui Jenderal Sudirman dan rombongan gerilya ini dikenal dengan Rute Gerilya Panglima Besar Jenderal Sudirman.

6.     Perjanjian Roem-Royen
            Serangan tentara Belanda ke Yogyakarta dan penahanan pemimpin RI kembali mendapat kecaman dunia Internasional. Sementara itu, Serangan Umum 1 Maret 1949 maikin membuka mata dunia sebenarnya TNI dan RI masih ada.
            Kenyataan itu telah mendorong Amerika Serikat untuk bersika[ tegas. Amerika Serikat memaksa Belanda unutk melakukan perundingan kembali dengan Indonesia. Akhirnya, tanggal 14 April 1949 dilakukan lagi perundingan. Delegasi Indonesia dipimpin oleh Moh. Roem dan Belanda oleh Van Royen. Oleh karena itu, Perjanjian disebut Perjanjian Roem-Royen. Isi Perjanjian Roem-Royen adalah :
·      Pihak Indonesia akan menghentikan perang gerilya
·      Belanda akan menghentikan gerakan militer dan menarik semua pasukannya dari wilayah RI
·      Belanda setuju mengembalikan para pemimpin Indonesia yang ditawannya ke Yogyakarta
·      Akan diadakan Konferensi Meja Bundar (KMB) antara Indonesia dan Belanda.
Sebagai pelaksanaan isi Perjanjian Roem-Royen, pada tanggal 29 Juni 1949, pasukan Belanda ditarik mundur dari Yogyakarta. Sebaliknya anggota TNI mulai memasuki kembali ke Yogyakarta. Peristiwa inilah yang sering dikenal sebagai Yogya KEmbali.
Pada tanggal 6 Juli 1949, Presiden Sukarno, Wakil Presiden Moh. Hatta, dan beberapa pejabat lain kembali ke ibu kota RI di Yogyakarta. Kemudian tangal, 10 Juli 1949 Panglima Besar Jenderal Sudirman juga telah kembali ke Yogyakarta. Akan tetapi, karena penyakit yang dideritanya, pada tanggal 29 Januari 1950 Jenderal Sudirman wafat dan diakui sebagai Bapak TNI.
Presiden dan wakil presiden kembali Yogyakarta tanggal 13 Juli 1949. Syafrudin Prawiranegara pun mengembalikan mandatnya sehingga berakhirlah masa PDRI.

By : Me, NisaVivi













































ADIWIYATA

By : Me
this is made by me with some sources.

ADIWIYATA

                As a student of SMPN 1 Balikpapan, we surely know with the word “ADIWIYATA”. But, what is the meaning of ADIWYATA? What is the impact of ADIWIYATA?
                The word ADIWIYATA is from two words in Sanskrit language ADI and WIYATA. ADI means big, exalted, good, ideal, or perfect.
                Whereas WIYATA means a place where someone can get knowledge, norms, and ethics in social life.
                If the two words merge, on the whole ADIWIYATA means an ideal and good place where can get all of knowledge, all of norms and ethics that can be base human to aim the creation of our prosperity life and to aim continuity development aspire.
                Whereas the sure mean of ADIWIYATA is one of program from Ministry of Life Environment to motivate the creation of knowledge and consciousness the citizens of school to effort of life environment preservation.
                Every award have purpose. The purpose of ADIWIYATA are to create the good condition for school, to be lesson place and awareness of school citizens so for the next day, the citizens of school can share responsibility in life environment redemption and continuity development.
                Some ADIWIYAT A programs are Developing of Policy Environment Conception and Care School, Developing of Curriculum Based on Environment, Developing of Activity or Education Based on Participative, Developing and or Management of school proponent instruments.
`               To get ADIWIYATA award can be distinguish in some categories. They are :
1.       Category ADIWIYATA PRATAMA
Given to school with the minimum condition of participation of citizens of school amount of 70 %. ADIWIYATA PRATAMA announced by Ministry of Life Environment on 2007. Range of points 70-80.
2.       Category ADIWIYATA MADYA
Given to school with the minimum condition of participation of citizens of school amount of 80 %. Range of points 81-90
3.       Category ADIWIYATA UTAMA
Given to school with the minimum of participation of citizens of school amount of 90 %. Range of points 91-100
                To get Adiwiyata award, school must be clean, beautiful or comfortable, etc. not only clean but the participation of citizens if school have to reach minimum 70 %. The students have to custom in keep the environment clean. One of example is throw rubbish, to throw the rubbish must be distinguish in organic, nonorganic, B3 (Poisonous, Dangerous Materials).
                As school of ADIWIYATA we surely know about 4R. the citizens of school have to know about 4R. 4R are Repair, Reuse, Reduce, Recycle. For Reuse, we can use the goods that still useful, the example is cardboard box. Cardboard box that used to be burn, it will cause global warming. We can make frame picture from cardboard. We don’t need buy it in store or mall and we can save our money. For reduce, we can reduce materials that can caused environment become not good or damaged. Example, to reduce the impact of global warming, if we want to go somewhere but it is near from our house, we don’t need use fossil fuel vehicle, because it is near from our house, we can ride a bicycle or by foot. They are more healthy. For recycle, in SMPN 1 Balikpapan has been applied recycle. They are Koji Takakura compost (leftovers from a meal), and Toyo compost, it from dried leaves.
                Our school, SMPN 1 Balikpapan has gotten ADIWIYATA award among others Adiwiyata Pratama and Adiwiyata Madya two times. And for this year SMPN 1 Balikpapan has endeavor to get the third categories and the highest, ADIWIYATA Utama. The whole citizens of school have to given the socialization about Adiwiyata. Like what have done by SMPN 1 Balikpapan, they did voluntary service in school environment neither in Kapten Tendean street area, bringing and planting plants, cleaning like cut the wild grass in school gardens, etc. in SMPN 1 Balikpapan also arrange class garden competition and the winner get money.
                Adiwiyata give the good and advantages impact for school neither for students. Some impacts for school, among others :
1.       School is able to more active to make area that care with environment
2.       School is able to active in all activities to reduce global warming
3.       School is able to active being instrument for environment education distributor in direct practice.
Some impacts for students :
1.       Students be able to used to throw the rubbish appropriate
2.       Students be able to understand how important to select the rubbish
3.       Students be able to understand that trash goods not only for throw away but also can be useful.
Hopefully SMPN 1 Balikpapan can defend Adiwiyata award.